CJR

Sunday, March 6, 2016

PROTEIN, ASAM NUKLEAT, DAN ASAM AMINO



Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi komponen selular, seperti protein, karbohidrat, asam lemak, minyak, dan biomolekul lainnya.
Sekitar 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-asam amino dapat diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh kita. Protein yang terdapat dalam makanan di cerna dalam lambung dan usus menjadi asam-asam amino yang diabsorpsi dan di bawa oleh darah ke hati. Protein dalam tubuh dibentuk dari asam amino. Bila ada kelebihan asam amino akan di ubah menjadi asam ketogkutarat yang dapat masuk kedalam siklus asam sitrat. Hati adalah organ tubuh dimana terjadi reaksi Anabolisme dan Katabolisme. Proses Metabolik dan katabolik juga terjadi dalam jaringan di luar hati. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber yaitu absorpsi melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan hasil sintesis asam amino dalam sel. Hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.
Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino, urutan cara asam amino tersebut terangkai, serta hubungan spesial asam-asam amino tersebut asam menentukan struktur 3 dimensi dan sifat-sifat biologis protein sederhana.
Sedangkan Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Semua protein terdapat dalam semua makhluk hidup, tanpa memandang fungsinya dan aktivitas biologisnya, dibangun oleh susunan dasar yang sama, yaitu 20 asam amino baku, yang molekulnya sendiri tidak mempunyai aktivitas biologis. Lalu apakah yang memberikan suatu protein untuk aktivitas enzimnya, protein lain untuk aktivitas hormon, dan yang lain lagi untuk aktivitas antibodi? Bagaimana kimiawi protein-protein ini berbeda?. Secara cukup sederhana, protein berbeda satu sama lain karena masing-masing mempunyai deret unit asam amino sendiri-sendiri. Asam amino merupakan abjad struktur protein karena molekul-molekul ini dapat disusun dalam sejumlah deret yang hampir tidak terbatas, untuk membuat berbagai protein dalam jumlah yang hampir tidak terbatas pula
             Asam nukleat merupakan pengemban kode genetik dalam sistem kehidupan. Karena informasi yang terkandung dalam asam-asam nukleat itu, suatu organisme mampu membiosintesis tipe protein yang berlainan (rambut, kulit, otot, enzim dan sebagainya) dan memproduksi lebih banyak organisme dari jenisnya sendiri. Asam nukleat merupakan suatu polimer yang terdiri dari banyak molekul nukleotida. Ada dua macam asam nukleat, yaitu DNA dan RNA.

1.2           Rumusan Masalah
1.      Sebutkanlah definisi dan fungsi dari asam amino, protein, dan asam nukleat?
2.      Sebutkanlah sifat-sifat dari asam amino, protein, dan asam nukleat?
3.      Sebutkanlah penggolongan asam amino?
4.      Sebutkanlah pembentukkan struktur protein?
5.      Sebutkanlah klasifikasi protein?
6.      Sebutkanlah reaksi- reaksi protein?
7.      Sebutkanlah perbedaan dari single helix dan double helix pada asam nukleat?
8.      Jelaskan metabolisme dari protein?
9.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan kodon?

1.3           Tujuan

1.             Untuk mengetahui definisi dan fungsi dari asam amino, protein, dan asam nukleat.
2.         Untuk mengetahui sifat-sifat dari asam amino, protein, dan asam nukleat.
3.         Untuk mengetahui penggolongan asam amino.
4.         Untuk mengetahui pembentukkan struktur protein.
5.         Untuk mengetahui  klasifikasi protein.
6.         Untuk mengetahui reaksi reaksi protein.
7.              Untuk mengetahui  perbedaan dari single helix dan double helix pada asam  nukleat.
8.             Untuk mengetahui  metabolisme dari protein.
9.             Untuk mengetahui  apa yang dimaksud dengan kodon








BAB II
ISI

2.1 Definisi dan fungsi dari asam amino, protein, dan asam nukleat
       1.  Defenisi Protein
Protein tersusun dari berbagai asam amino yang masing-masing dihubungkan dengan ikatan peptida. Meskipun demikian, pada awal pembentukannya protein hanya tersusun dari 20 asam amino yang dikenal sebagai asam amino dasar atau asam amino baku atau asam amino penyusun protein (proteinogenik). Asam-asam amino inilah yang disandi oleh DNA/RNA sebagai kode genetik.
Protein berasal dari kata protos (bahasa Yunani) yang berarti "yang paling utama". Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein terdapat pada semua sel hidup, kira-kira 50% dari berat keringnya dan berfungsi sebagai pembangun struktur, biokatalis, hormon, sumber energy, penyangga racun, pengatur pH, dan sebagai pembawa sifat turunan dari generasi ke generasi. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
            Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.

2.      Fungsi Protein

·         Pertumbuhan dan pemeliharaan.
·         Pembentukan ikaan-ikatan esensial tubuh
·         Mengatur keseimbangan air
·         Netralitas Tubuh
·         Pembentukan Antibodi
·         Mengangkut zat gizi
·         Juga sebagai Sumber energi
3.      Defenisi Asam Amino
Asam amino yang merupakan monomer (satuan pembentuk) protein adalah suatu senyawa yang mempunyai dua gugus fungsi yaitu gugus amino dan gugus karboksil. Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa.
 Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik yaitu cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.
  Pada asam amino, gugus amino terikat pada atom karbon yang berdekatan dengan gugus karboksil (C-α) atau dapat dikatakan juga bahwa gugus amina dan gugus karboksil dalam asam amino terikat pada atom karbon yang sama.


4.      Fungsi Asam Amino
          Fungsi pokok asam-asam amino dalam tubuh adalah sebagai unsur pembangun bagi protein-protein. Namun, asam-asam amino juga merupakan prekursor bagi banyak bahan fisiologis dan sumber energi.
Fungsi lain dari asam amino adalah :
1. Pembentukan hormon, enzim dan antibodi.
2. Pertumbuhan, perbaikan dan regenerasi sel.
3. Mempertahankan keseimbangan asam-basa tubuh
4. Sangat di perlukan untuk perkembangan anak.
5.      Pengertian Asam Nukleat
            Asam nukleat dari biologi molekul penting bagi kehidupan, dan termasuk DNA (asam deoksiribonukleat) dan RNA (asam ribonukleat). Bersama dengan protein, asam nukleat membentuk paling penting makromolekul , masing-masing ditemukan dalam kelimpahan dalam semua makhluk hidup, di mana mereka berfungsi dalam pengkodean, transmisi dan mengekspresikan informasi genetik.
Asam nukleat ditemukan oleh Friedrich Miescher pada tahun 1869. Studi Eksperimental asam nukleat merupakan bagian utama modern biologi dan penelitian medis , dan membentuk dasar untuk genom dan ilmu forensik , serta bioteknologi dan industri farmasi. Kemudian Albrecht Kossel menemukan asam nukleat yang tersusun oleh suatu gugus gula, gugus fosfat, dan gugus basa.


6.      Fungsi Asam Nukleat    
1.           Menyimpan, mereplikasi dan mentranskripsi informasi genetika
2.           Turut dalam metabolism
3.           Penyimpan energy
4.            Sebagai ko-enzim


2.2 Sifat-sifat asam amino, protein, asam nukleat

1.Sifat Asam Amino
·         Semua asam amino merupakan kristal yang tidak berwarna
·         Mempunyai titik leleh diatas 220c
·         Umumnya tidak larut dalam alkohol dan eter
·         Beberapa asam amino mempunyai rasa manis
·         Semua asam amino dari alam bersifat optik aktif

2.Sifat  Protein

·         Denaturasi

Sifat protein yang satu ini ditandai dengan terjadinya proses perubahan konfigurasi susunan molekul dari protein. Perubahan konfigurasi tersebut kemudian merubah struktur baik itu sekunder, tersier dan kuarter protein.

·         Koagulasi
Sifat protein yang satu ini ditandai dengan adanya penggumpalan partikel koloid sebagai akibat penambahan senyawa kimia yang pada akhirnya menyebabkan partikel menjadi netral dan akhirnya membentuk endapan akibat gaya grafitasi.

3. Sifat Asam Nukleat

·         Stabilitas asam nukleat
            Penentu stabilitas struktur asam nukleat terletak pada interaksi penempatan (stacking interactions) antara pasangan-pasangan basa. Permukaan basa yang bersifat hidrofobik menyebabkan molekul-molekul air dikeluarkan dari sela-sela perpasangan basa sehingga perpasangan tersebut menjadi kuat. 


·         Pengaruh asam
Di dalam asam pekat dan suhu tinggi, misalnya HClO4 dengan suhu lebih dari 100ºC, asam nukleat akan mengalami hidrolisis sempurna menjadi komponen-komponennya. Namun, di dalam asam mineral yang lebih encer, hanya ikatan glikosidik antara gula dan basa purin saja yang putus sehingga asam nukleat dikatakan bersifat apurinik.
·         Pengaruh alkali
Pengaruh alkali terhadap asam nukleat mengakibatkan terjadinya perubahan status tautomerik basa  Selanjutnya, perubahan ini akan menyebabkan terputusnya sejumlah ikatan hidrogen sehingga pada akhirnya rantai ganda DNA mengalami denaturasi. Hal yang sama terjadi pula pada RNA. Bahkan pada pH netral sekalipun, RNA jauh lebih rentan terhadap hidrolisis bila dibadingkan dengan DNA karena adanya gugus OH pada atom C nomor 2 di dalam gula ribosanya.
·         Denaturasi kimia
Sejumlah bahan kimia diketahui dapat menyebabkan denaturasi asam nukleat pada pH netral. Contoh yang paling dikenal adalah urea (CO(NH2)2) dan formamid (COHNH2). Pada konsentrasi yang relatif tinggi, senyawa-senyawa tersebut dapat merusak ikatan hidrogen. Artinya, stabilitas struktur sekunder asam nukleat menjadi berkurang dan rantai ganda mengalami denaturasi.
·         Viskositas
DNA merupakan molekul yang relatif kaku sehingga larutan DNA akan mempunyai viskositas yang tinggi. Karena sifatnya itulah molekul DNA menjadi sangat rentan terhadap fragmentasi fisik. Hal ini menimbulkan masalah tersendiri ketika kita hendak melakukan isolasi DNA yang utuh.
·         Kerapatan apung
Analisis dan pemurnian DNA dapat dilakukan sesuai dengan kerapatan apung (bouyant density)-nya. Di dalam larutan yang mengandung garam pekat dengan berat molekul tinggi, misalnya sesium klorid (CsCl) 8M, DNA mempunyai kerapatan yang sama dengan larutan tersebut, yakni sekitar 1,7 g/.




2.3 Penggolongan Asam Amino
Asam amino yang terdapat dalam protein dapat dibagi menjadi 4 golongan berdasarkan relatif gugus R-nya.

1.    Asam amino dengan gugus R non polar (tak mengutup)
Gugus non polar adalah gugus yang mempunyai sedikit atau tidak mempunyai selisih muatan dari daerah yang satu ke daerah yang lain. Golongan ini terdiri dari lima asam amino yang mengandung gugus alifatik (Alanin, leusin, isoleusin, valin,dan prolin) dua dengan R aromatic (fenilalanin dan triptopan) dan satu mengandung atom sulfur (metionin).

     2.    Asam amino dengan gugus R mengutub tak bermuatan
Golongan ini lebih mudah larut dalam air dari golongan yang tak mengutub karena gugus  R mengutup dapat membentuk ikatan hydrogen dengan molekul air. Selain treoinin dan tirosin yang kekutubannya disebabkan oleh adanya gugus hidroksil (-OH) merupakan asam amino yang termasuk golongan ini. Selain itu yang termasuk dalam golongan ini juga adalah asparagin dan glutamine yang kekutubannya disebabkan oleh gugus amida (-CONH2) serta sistein oleh gugus sulfidril (-SH).
Asparagin dan glutamine, masing masing merupakan bentuk senyawa amida dari asam aspartat dan asam glutamat dan mudah terhidrolisis oleh asam atau basa. Sistein yang mengandung gugus tiol dan tirosin yang mengandung gugus hidroksil fenol bersifat paling mengutub dalam golongan asam amino ini.

3.    Asam amino dengan gugus R bermuatan negative (Asam amino asam)
Golongan asam amino ini bermuatan negative pada pH 6.0-7.0 dan terdiri dari asam aspartat dan asam glutamat yang masing-masing mempunyai dua gugus karboksil (COOH).



4.     Asam amino dengan gugus R bermuatan positif (Asam amino basa)
Golongan asam amino ini bermuatan positif pada pH 7.0 terdiri dari lisin, histidin dan arginin

§  Lisin mengandung satu lagi gugus amino pada posisis e dari rantai R alifatik
§  Histidin mengandunga gugus lemah imidazolium pada pH 6.0 lebih dari 50 % molekul histidin bermuatan positif sedangkan pada pH 7.0 kurang dari 10 %bermuatan positif.
§  Arginin mempunyai gugus guanido pada gugus R-nya.

Berdasarkan biosintesis, Asam Amino diklasifikasikan  menjadi tiga jenis, yaitu  Asam amino essensial, Asam amino nonessensial dan  Asam amino essensial bersyarat.

a.      Asam amino esensial
 Adalah asam amino yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus didapat dari konsumsi makanan.  Jenis-jenis Asam amino esensial yaitu : Histidin, Isoleusin, Leusin, Lysin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triftofan, Valin.
b.      Asam amino non-esensial
 Adalah asam amino yang bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga memiliki prioritas konsumsi yang lebih rendah dibandingkan dengan asam amino esensial.
c.       Asam amino esensial bersyarat
Adalah kelompok asam amino non-esensial, namun pada saat tertentu, seperti setelah latihan beban yang keras, produksi dalam tubuh tidak secepat dan tidak sebanyak yang diperlukan sehingga harus didapat dari makanan maupun suplemen protein.








2.4 Proses Pembentukan Protein
Proses pembentukan protein terjadi melalui 2 proses utama, yaitu Transkripsi dan Translasi. Transkripsi


1)      Transkripsi
             Tahap transkripsi ini mengalami proses utama: Inisiasi, Elongasi, Terminasi.
a.      Inisiasi
RNA polymerase melekat pada promoter. RNA polymerase membuka strand DNA. RNA nukleotida menempel pada DNA


b.      Elongasi
RNA polymerase bergerak di sepanjang DNA, Nukleotida melekat pada DNA template, Strand RNA mengelupas dari DNA, DNA kembali menyatu.
c.       Terminasi
RNA polymerase megenai terminator, RNA polymerase melepaskan RNA, RNA polymerase meninggalkan DNA.
           


2)        Translasi
            Tahap translasi mengalami proses, yaitu : Inisiasi,Elongasi, Terminasi.
a.         Inisiasi
Sub unit Ribosom Kecil melekat pada mRNA. Anti kodon tRNA melekat pada Start Kodon. Sub unit Ribosom besar melekat pada sub unit Ribosom kecil


b.    Elongasi
Kodon pada sisi A Ribosom, berpasangan dengan anti kodon dari tRNA yang sesuai. Ikatan peptida antara Asam Amino. tRNA melekat pada tRNA selanjutnya seiring bergeraknya Ribosom
c.    Terminasi
Ribosom sampai pada stop kodonà tRNA tanpa Asam Amino melekat pada stop kodonàpolipeptida lepas à komponen Ribosom lepas.

2.5 Klasifikasi Protein
a. Berdasarkan bentuknya protein dikelompokkan sebagai berikut :
1.  Protein bentuk serabut (fibrous)      
Protein ini terdiri atas beberapa rantai peptida berbentu spiral yang terjalin. Satu sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku. Karakteristik protein bentuk serabut adalah rendahnya daya larut, mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi untuk tahan terhadap enzim pencernaan. Kolagen merupakan protein utama jaringan ikat. Elasti terdapat dalam urat, otot, arteri (pembuluh darah) dan jaringan elastis lain. Keratini adalah protein rambut dan kuku. Miosin merupakan protein utama serat otot.

2. Protein globuler
Berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh. Protein ini larut dalam larutan garam dan encer, mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam dan mudah denaturasi. Albumin terdapat dalam telur, susu, plasma, dan hemoglobin. Globulin terdapat dalam otot, serum, kuning telur, dan gizi tumbuh-tumbuhan. Histon terdapat dalam jaringan-jaringan seperti timus dan pancreas. Protamin dihubungkan dengan asam nukleat.

3. Protein konjugasi
Merupakan protein sederhana yang terikat dengan baha-bahan non-asam amino. Nukleoprotein terdaoat dalam inti sel dan merupakan bagian penting DNA dan RNA. Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan karbohidrat dalam jumlah besar. Lipoprotein terdapat dalam plasma-plasma yang terikat melalui ikatan ester dengan asam fosfat sepertu kasein dalam susu. Metaloprotein adalah protein yang terikat dengan mineral seperti feritin dan hemosiderin adalah protein dimana mineralnya adalah zat besi, tembaga dan seng.


b. Menurut kelarutannya, protein globuler dibagi menjadi :
1. Albumin : laut dalam air terkoagulasi oleh panas. Ex : albumin telur, albumin serum.
2.Globulin : tak larut air, terkoagulasi oleh panas, larut dalam larutan garam, mengendap dalam larutan garam, konsentrasi meningkat. Ex : Ixiosinogen dalam otot.
3.Glutelin : tak larut dalam pelarut netral tapi tapi larut dalam asam atau basa encer. Ex : Histo dalam Hb.
4. Plolamin/Gliadin : larut dalam alcohol 70-80% dasn tak larut dalam air maupun alcohol absolut. Ex : prolaamin dalam gandum.
5.  Histon : Larut dalam air dasn tak larut dalam ammonia encer. Ex : Hisron dalam Hb.
6.  Protamin : protein paling sederhana dibanding protein-protein lain, larut dalam air dan tak terkoagulasi oleh panas. Ex : salmin dalam ikatan salmon.

2.6. Reaksi-reaksi protein
a.Reaksi Milon
 Berguna untuk uji triptopan dalam protein

b.Reaksi Biuret (uji ikatan peptida)
  S + CUSO4 àwarna berubah
c.Reaksi xanto protein (untuk asam amino dengan inti aromatik)
  S + HNO3à kuning
d.Ninhidrin --àprotein yang punya COOH/NH2 bebas
e.Reaksi Hopkin-cole
  khas untuk asam aminotriptophan





2.7 Perbedaan single helix dan double helix
          Single helix
·         Nukleotida memiliki 1 (gugus fosfat + gugus gula ribosa + gugus basa nitrogen)
·         Basa nitrogen : 1 purin : adenin dan guanin
2pirimidin : sitosin dan urasil
            Double helix
·         Memutar ke kanan
·         Kedua pita bersifat anti paralel
·         Basa nitrogen : purin (adenin dan guanin), pirimidin (timin dan sitosin)
·         Gula pentosa : deoksiribosa (monosakarida yang terdiri dari lima rantai karbon)
·         Fosfat (PO4) dihubungkan dengan gula menggunakan ikatan fosfodiester.
                                     
2.8 Metabolisme dari Protein
Dalam lambung asam klorida dan enzim pepsin memutuskan sekitar 10% ikatan amida dalam protein menghasilkan polipeptida yang berbobot molekul sekitar 500 sampai beberapa ribu. Kemudian dalam usus halus, peptidase  Seperti tripsin dan kimotripsin (yang berasal dari pankreas) memutuskan polipeptida menjadi fragmen-fragmen kecil. Amilopeptidase dan karboksopeptidase kemudian beraksi pada fragmen tersebut dan dihasilkan asam amino bebas yang dapat menembus dinding usus kealiran darah dan diangkut keberbagai alat tubuh.Tiap asam amino mempunyai reaksi metabolik yang khusus tetapi umumnya masing-masing diubah menjadi zat yang memasuki siklus Krebs.

2.9 Pengertian Kodon
 Kodon (kode genetik) adalah deret nukleotida pada mRNA yang terdiri atas kombinasi tiga nukleotida berurutan yang menjadi suatu asam amino tertentu sehingga sering disebut sebagai kodon triplet. Asam amino yang disandikan misalnya metionin oleh urutan nukleotida ATG (AUG pada RNA). Banyak asam amino yang disandikan oleh lebih dari satu jenis kodon. Kodon berada pada molekul mRNA. Penerjemahan mRNA menjadi protein dilakukan pada ruas penyandi yang diapit oleh kodon awal (AUG) dan kodon akhir (UAA, UAG atau UGA), ruas ini disebut gen. Kodon pada molekul mRNA dapat menyandi asam-asam amino dengan bantuan interpretasi kodon oleh tRNA. Setiap tRNA membawa satu jenis asam amino sesuai dengan tiga urutan nukleotida atau triplet yang disebut dengan antikodon yang berada pada simpul antikodon tRNA.
         















BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
                  Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Proses pembentukan protein Proses pembentukan protein terjadi melalui 2 proses utama, yaitu Transkripsi dan Translasi.
Struktur Asam amino terdiri atas satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) sedangkan struktur Protein terdiri  atas struktur primer, struktur sekunder, struktur tertier dan struktur kuartener.  Manfaat Protein dan Asam amino dalam bidang farmasi yaitu untuk penyakit kanker, protein rekombinan termasuk antibodi
Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH.
                 Asam nukleat merupakan suatu polimer yang memegang peranan penting dalam kehidupan organisme. Fungsi dari asam nukleat adalah menyimpan, mereplikasi dan mentranskripsi informasi genetika, turut dalam metabolisme, penyimpan energi dan sebagai ko-enzim.   Ada dua macam asam nukleat : DNA (asam dioksiribonukleat) dan RNA (asam ribonukleat).

3.2 SARAN
Makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan pembaca tentang  protein,asam amino dan asam nukleat. Jadi, penulis membutuhkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini lebih sempurna.











DAFTAR ISI
Anonim,2000, Dasar-Dasar Biokimia, UI-PRESS, Jakarta.
Poppy Kumala, 1998, Kamus Kedokteran Dorland, ECG, Jakarta.
Robert K. Murray, et all., 2002, Biokimia Harper, ECG, Jakarta.
Tri Rini Nuringtyas, ASAM AMINO DAN PROTEIN, www.google.com, diakses 6 Nopember 2011.

Melindacare. 2012. Manfaat Protein Untuk Tubuh. Pada link: http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=1746_Manfaat-Protein-Untuk-Tubuh-
Munthe, Fernando. 2013. Lemak dan Protein. Pada link:
http://munthefernando9.blogspot.com/2013/03/makalah-kimia-lemak-dan-protein_8.html
Mulyani. 2010. Karbohidrat, Lemak, Protein. Pada Link:
http://mulyani-mulmul.blogspot.com/2010/10/makalah-kimia-karbohidrat-lemak-protein.html
Retnowati, Priscilla. 2009. Seribu Pena Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga.



No comments:

Post a Comment