Biokimia merupakan
ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi komponen
selular, seperti protein, karbohidrat, asam lemak, minyak, dan biomolekul lainnya.
Sekitar
75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-asam amino dapat
diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di
dalam tubuh kita. Protein yang terdapat dalam makanan di cerna dalam lambung
dan usus menjadi asam-asam amino yang diabsorpsi dan di bawa oleh darah ke
hati. Protein dalam tubuh dibentuk dari asam amino. Bila ada kelebihan asam
amino akan di ubah menjadi asam ketogkutarat yang dapat masuk kedalam siklus
asam sitrat. Hati adalah organ tubuh dimana terjadi reaksi Anabolisme dan
Katabolisme. Proses Metabolik dan katabolik juga terjadi dalam jaringan di luar
hati. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber yaitu
absorpsi melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan hasil
sintesis asam amino dalam sel. Hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam
amino dalam darah.
Asam
amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang
terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom
karbon α dari posisi gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino, urutan cara asam
amino tersebut terangkai, serta hubungan spesial asam-asam amino tersebut asam
menentukan struktur 3 dimensi dan sifat-sifat biologis protein sederhana.
Sedangkan
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa
organik kompleks berbobot molekul tinggi
yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi
semua sel makhluk hidup dan virus.
Semua
protein terdapat dalam semua makhluk hidup, tanpa memandang fungsinya dan
aktivitas biologisnya, dibangun oleh susunan dasar yang sama, yaitu 20 asam
amino baku, yang molekulnya sendiri tidak mempunyai aktivitas biologis. Lalu
apakah yang memberikan suatu protein untuk aktivitas enzimnya, protein lain
untuk aktivitas hormon, dan yang lain lagi untuk aktivitas antibodi? Bagaimana
kimiawi protein-protein ini berbeda?. Secara cukup sederhana, protein berbeda
satu sama lain karena masing-masing mempunyai deret unit asam amino
sendiri-sendiri. Asam amino merupakan abjad struktur protein karena
molekul-molekul ini dapat disusun dalam sejumlah deret yang hampir tidak terbatas,
untuk membuat berbagai protein dalam jumlah yang hampir tidak terbatas pula
Asam nukleat merupakan pengemban kode genetik dalam
sistem kehidupan. Karena informasi yang terkandung dalam asam-asam nukleat itu,
suatu organisme mampu membiosintesis tipe protein yang berlainan (rambut,
kulit, otot, enzim dan sebagainya) dan memproduksi lebih banyak organisme dari
jenisnya sendiri. Asam nukleat merupakan suatu polimer yang terdiri dari banyak
molekul nukleotida. Ada dua macam asam nukleat, yaitu DNA dan RNA.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Sebutkanlah
definisi dan fungsi dari asam amino, protein, dan asam nukleat?
2.
Sebutkanlah
sifat-sifat dari asam amino, protein, dan asam nukleat?
3.
Sebutkanlah
penggolongan asam amino?
4.
Sebutkanlah
pembentukkan struktur protein?
5.
Sebutkanlah
klasifikasi protein?
6.
Sebutkanlah
reaksi- reaksi protein?
7.
Sebutkanlah
perbedaan dari single helix dan double helix pada asam nukleat?
8.
Jelaskan
metabolisme dari protein?
9.
Jelaskan
apa yang dimaksud dengan kodon?
1.3
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui definisi dan fungsi dari asam amino, protein, dan asam nukleat.
2.
Untuk mengetahui sifat-sifat dari asam amino,
protein, dan asam nukleat.
3.
Untuk mengetahui penggolongan asam amino.
4.
Untuk mengetahui pembentukkan struktur
protein.
5.
Untuk mengetahui klasifikasi protein.
6.
Untuk mengetahui reaksi reaksi protein.
7.
Untuk mengetahui perbedaan dari single helix dan double helix
pada asam nukleat.
8.
Untuk
mengetahui metabolisme dari protein.
9.
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan
kodon
BAB
II
ISI
2.1 Definisi dan
fungsi dari asam amino, protein, dan asam nukleat
1. Defenisi
Protein
Protein
tersusun dari berbagai asam amino yang masing-masing dihubungkan dengan ikatan peptida.
Meskipun demikian, pada awal pembentukannya protein hanya tersusun dari 20 asam
amino yang dikenal sebagai asam amino dasar atau asam amino baku atau asam
amino penyusun protein (proteinogenik). Asam-asam amino inilah yang disandi
oleh DNA/RNA
sebagai kode genetik.
Protein
berasal dari kata protos (bahasa
Yunani) yang berarti "yang paling utama".
Protein adalah senyawa organik
kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer
asam
amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Molekul protein mengandung karbon,
hidrogen,
oksigen,
nitrogen
dan kadang kala sulfur
serta fosfor.
Protein terdapat pada semua sel hidup, kira-kira 50% dari berat keringnya dan
berfungsi sebagai pembangun struktur, biokatalis, hormon, sumber energy,
penyangga racun, pengatur pH, dan sebagai pembawa sifat turunan dari generasi
ke generasi. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel
makhluk hidup dan virus.
Protein merupakan salah satu dari biomolekul
raksasa, selain polisakarida,
lipid,
dan polinukleotida,
yang merupakan penyusun utama makhluk
hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul
yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius
pada tahun 1838.
2. Fungsi Protein
·
Pertumbuhan dan pemeliharaan.
·
Pembentukan ikaan-ikatan esensial tubuh
·
Mengatur keseimbangan air
·
Netralitas Tubuh
·
Pembentukan Antibodi
·
Mengangkut zat gizi
·
Juga sebagai Sumber energi
3. Defenisi
Asam Amino
Asam amino
yang merupakan monomer (satuan pembentuk) protein adalah suatu senyawa yang
mempunyai dua gugus fungsi yaitu gugus amino dan gugus karboksil. Dalam biokimia seringkali
pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama Gugus karboksil
memberikan sifat asam dan gugus
amina memberikan sifat basa.
Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik yaitu
cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam.
Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino
termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu
fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu
sebagai penyusun protein.
Pada asam amino, gugus amino terikat pada atom
karbon yang berdekatan dengan gugus karboksil (C-α) atau dapat dikatakan juga
bahwa gugus amina dan gugus karboksil dalam asam amino terikat pada atom karbon
yang sama.
4. Fungsi Asam Amino
Fungsi pokok asam-asam amino dalam tubuh adalah sebagai unsur pembangun
bagi protein-protein. Namun, asam-asam amino juga merupakan prekursor bagi
banyak bahan fisiologis dan sumber energi.
Fungsi lain dari asam amino
adalah :
1. Pembentukan hormon, enzim dan antibodi.
2. Pertumbuhan, perbaikan dan regenerasi sel.
3. Mempertahankan keseimbangan asam-basa tubuh
4. Sangat di perlukan untuk perkembangan anak.
1. Pembentukan hormon, enzim dan antibodi.
2. Pertumbuhan, perbaikan dan regenerasi sel.
3. Mempertahankan keseimbangan asam-basa tubuh
4. Sangat di perlukan untuk perkembangan anak.
5.
Pengertian
Asam Nukleat
Asam
nukleat dari biologi molekul penting bagi kehidupan, dan
termasuk DNA (asam deoksiribonukleat) dan RNA (asam ribonukleat). Bersama
dengan protein, asam nukleat membentuk
paling penting makromolekul , masing-masing ditemukan
dalam kelimpahan dalam semua makhluk hidup, di mana mereka berfungsi dalam
pengkodean, transmisi dan mengekspresikan informasi genetik.
Asam nukleat ditemukan oleh Friedrich Miescher pada tahun 1869. Studi
Eksperimental asam nukleat merupakan bagian utama modern biologi dan penelitian medis , dan membentuk dasar untuk genom dan ilmu forensik , serta bioteknologi dan industri farmasi. Kemudian Albrecht Kossel
menemukan asam nukleat yang tersusun oleh suatu gugus gula, gugus fosfat, dan
gugus basa.
6. Fungsi Asam Nukleat
1.
Menyimpan,
mereplikasi dan mentranskripsi informasi genetika
2.
Turut dalam
metabolism
3.
Penyimpan
energy
4.
Sebagai ko-enzim
2.2 Sifat-sifat asam amino,
protein, asam nukleat
1.Sifat Asam Amino
·
Semua asam amino
merupakan kristal yang tidak berwarna
·
Mempunyai titik leleh
diatas 220c
·
Umumnya tidak larut
dalam alkohol dan eter
·
Beberapa asam amino
mempunyai rasa manis
·
Semua asam amino dari
alam bersifat optik aktif
2.Sifat Protein
·
Denaturasi
Sifat protein
yang satu ini ditandai dengan terjadinya proses perubahan konfigurasi susunan
molekul dari protein. Perubahan konfigurasi tersebut kemudian merubah struktur
baik itu sekunder, tersier dan kuarter protein.
·
Koagulasi
Sifat protein
yang satu ini ditandai dengan adanya penggumpalan partikel koloid sebagai
akibat penambahan senyawa kimia yang pada akhirnya menyebabkan partikel menjadi
netral dan akhirnya membentuk endapan akibat gaya grafitasi.
3.
Sifat Asam Nukleat
·
Stabilitas asam nukleat
Penentu
stabilitas struktur asam nukleat terletak pada interaksi penempatan (stacking
interactions) antara pasangan-pasangan basa.
Permukaan basa yang bersifat hidrofobik menyebabkan molekul-molekul air
dikeluarkan dari sela-sela perpasangan basa sehingga perpasangan tersebut
menjadi kuat.
·
Pengaruh asam
Di dalam asam pekat dan suhu tinggi, misalnya HClO4 dengan suhu lebih dari 100ºC, asam
nukleat akan mengalami hidrolisis sempurna menjadi komponen-komponennya. Namun,
di dalam asam mineral yang lebih encer, hanya ikatan glikosidik antara gula dan
basa purin saja yang putus sehingga asam nukleat dikatakan bersifat apurinik.
·
Pengaruh alkali
Pengaruh alkali terhadap asam nukleat mengakibatkan terjadinya perubahan status tautomerik basa Selanjutnya, perubahan ini akan
menyebabkan terputusnya sejumlah ikatan hidrogen sehingga pada akhirnya rantai
ganda DNA mengalami denaturasi. Hal yang sama terjadi pula pada RNA. Bahkan
pada pH netral sekalipun, RNA jauh lebih rentan terhadap hidrolisis bila
dibadingkan dengan DNA karena adanya gugus OH pada atom C nomor 2 di dalam gula
ribosanya.
·
Denaturasi kimia
Sejumlah bahan kimia diketahui dapat menyebabkan denaturasi asam nukleat
pada pH netral. Contoh yang paling dikenal adalah urea (CO(NH2)2)
dan formamid (COHNH2). Pada konsentrasi yang relatif tinggi,
senyawa-senyawa tersebut dapat merusak ikatan hidrogen. Artinya, stabilitas
struktur sekunder asam nukleat menjadi berkurang dan rantai ganda mengalami
denaturasi.
·
Viskositas
DNA merupakan molekul yang relatif kaku sehingga larutan DNA akan mempunyai
viskositas yang tinggi. Karena sifatnya itulah molekul DNA menjadi sangat
rentan terhadap fragmentasi fisik. Hal ini menimbulkan masalah tersendiri
ketika kita hendak melakukan isolasi DNA yang utuh.
·
Kerapatan apung
Analisis dan pemurnian DNA dapat dilakukan sesuai dengan kerapatan apung (bouyant density)-nya. Di dalam larutan yang
mengandung garam pekat dengan berat molekul tinggi, misalnya sesium klorid
(CsCl) 8M, DNA mempunyai kerapatan yang sama dengan larutan tersebut, yakni
sekitar 1,7 g/.
2.3 Penggolongan
Asam Amino
Asam amino yang terdapat dalam
protein dapat dibagi menjadi 4 golongan berdasarkan relatif gugus R-nya.
1.
Asam amino
dengan gugus R non polar (tak mengutup)
Gugus non polar adalah gugus yang
mempunyai sedikit atau tidak mempunyai selisih muatan dari daerah yang satu ke
daerah yang lain. Golongan ini terdiri dari lima asam amino yang mengandung
gugus alifatik (Alanin, leusin, isoleusin, valin,dan prolin) dua dengan R
aromatic (fenilalanin dan triptopan) dan satu mengandung atom sulfur
(metionin).
2. Asam amino
dengan gugus R mengutub tak bermuatan
Golongan ini lebih mudah larut dalam
air dari golongan yang tak mengutub karena gugus R mengutup dapat membentuk
ikatan hydrogen dengan molekul air. Selain treoinin dan tirosin yang
kekutubannya disebabkan oleh adanya gugus hidroksil (-OH) merupakan asam amino
yang termasuk golongan ini. Selain itu yang termasuk dalam golongan ini juga
adalah asparagin dan glutamine yang kekutubannya disebabkan oleh gugus amida
(-CONH2) serta sistein oleh gugus sulfidril (-SH).
Asparagin dan glutamine, masing
masing merupakan bentuk senyawa amida dari asam aspartat dan asam glutamat dan
mudah terhidrolisis oleh asam atau basa. Sistein yang mengandung gugus tiol dan
tirosin yang mengandung gugus hidroksil fenol bersifat paling mengutub dalam
golongan asam amino ini.
3.
Asam amino
dengan gugus R bermuatan negative (Asam amino asam)
Golongan asam amino ini bermuatan
negative pada pH 6.0-7.0 dan terdiri dari asam aspartat dan asam glutamat yang
masing-masing mempunyai dua gugus karboksil (COOH).
4.
Asam amino dengan gugus R bermuatan positif
(Asam amino basa)
Golongan
asam amino ini bermuatan positif pada pH 7.0 terdiri dari lisin, histidin dan
arginin
§ Lisin
mengandung satu lagi gugus amino pada posisis e dari rantai R alifatik
§ Histidin mengandunga gugus lemah
imidazolium pada pH 6.0 lebih dari 50 % molekul histidin bermuatan positif
sedangkan pada pH 7.0 kurang dari 10 %bermuatan positif.
§ Arginin
mempunyai gugus guanido pada gugus R-nya.
Berdasarkan
biosintesis, Asam Amino diklasifikasikan
menjadi tiga jenis, yaitu Asam
amino essensial, Asam amino nonessensial dan
Asam amino essensial bersyarat.
a. Asam amino
esensial
Adalah asam amino yang tidak bisa diproduksi
sendiri oleh tubuh, sehingga harus didapat dari konsumsi makanan. Jenis-jenis Asam amino esensial yaitu : Histidin, Isoleusin, Leusin, Lysin, Metionin,
Fenilalanin, Treonin, Triftofan, Valin.
b.
Asam amino non-esensial
Adalah asam amino yang bisa diproduksi sendiri
oleh tubuh, sehingga memiliki prioritas konsumsi yang lebih rendah dibandingkan
dengan asam amino esensial.
c. Asam amino
esensial bersyarat
Adalah
kelompok asam amino non-esensial, namun pada saat tertentu, seperti setelah
latihan beban yang keras, produksi dalam tubuh tidak secepat dan tidak sebanyak
yang diperlukan sehingga harus didapat dari makanan maupun suplemen protein.
2.4 Proses Pembentukan Protein
Proses pembentukan
protein terjadi melalui 2 proses utama, yaitu Transkripsi dan Translasi. Transkripsi
1)
Transkripsi
Tahap transkripsi ini mengalami proses utama:
Inisiasi, Elongasi,
Terminasi.
a.
Inisiasi
b.
Elongasi
RNA
polymerase bergerak di sepanjang DNA, Nukleotida melekat pada DNA template, Strand RNA mengelupas dari DNA, DNA
kembali menyatu.
c.
Terminasi
RNA
polymerase megenai terminator, RNA polymerase melepaskan RNA,
RNA polymerase meninggalkan DNA.
Tahap
translasi mengalami proses, yaitu : Inisiasi,Elongasi, Terminasi.
a.
Inisiasi
Sub
unit Ribosom Kecil melekat pada mRNA. Anti kodon tRNA melekat pada Start Kodon. Sub unit Ribosom besar melekat pada sub unit Ribosom kecil
b.
Elongasi
Kodon
pada sisi A Ribosom, berpasangan dengan anti kodon dari tRNA yang sesuai.
Ikatan peptida antara Asam Amino. tRNA melekat pada tRNA selanjutnya seiring bergeraknya Ribosom
c. Terminasi
Ribosom
sampai pada stop kodonà tRNA tanpa Asam
Amino melekat pada stop kodonàpolipeptida lepas à komponen Ribosom lepas.
2.5
Klasifikasi Protein
a. Berdasarkan
bentuknya protein dikelompokkan sebagai berikut :
1.
Protein bentuk serabut (fibrous)
Protein ini terdiri
atas beberapa rantai peptida berbentu spiral yang terjalin. Satu sama lain
sehingga menyerupai batang yang kaku. Karakteristik protein bentuk serabut
adalah rendahnya daya larut, mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi untuk tahan
terhadap enzim pencernaan. Kolagen merupakan protein utama jaringan ikat.
Elasti terdapat dalam urat, otot, arteri (pembuluh darah) dan jaringan elastis
lain. Keratini adalah protein rambut dan kuku. Miosin merupakan protein utama
serat otot.
2.
Protein globuler
Berbentuk bola terdapat
dalam cairan jaringan tubuh. Protein ini larut dalam larutan garam dan encer,
mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam dan mudah denaturasi.
Albumin terdapat dalam telur, susu, plasma, dan hemoglobin. Globulin terdapat
dalam otot, serum, kuning telur, dan gizi tumbuh-tumbuhan. Histon terdapat
dalam jaringan-jaringan seperti timus dan pancreas. Protamin dihubungkan dengan
asam nukleat.
3. Protein konjugasi
Merupakan protein
sederhana yang terikat dengan baha-bahan non-asam amino. Nukleoprotein terdaoat
dalam inti sel dan merupakan bagian penting DNA dan RNA. Nukleoprotein adalah
kombinasi protein dengan karbohidrat dalam jumlah besar. Lipoprotein terdapat
dalam plasma-plasma yang terikat melalui ikatan ester dengan asam fosfat
sepertu kasein dalam susu. Metaloprotein adalah protein yang terikat dengan
mineral seperti feritin dan hemosiderin adalah protein dimana mineralnya adalah
zat besi, tembaga dan seng.
b. Menurut
kelarutannya, protein globuler dibagi menjadi :
1. Albumin : laut dalam
air terkoagulasi oleh panas. Ex : albumin telur, albumin serum.
2.Globulin : tak larut
air, terkoagulasi oleh panas, larut dalam larutan garam, mengendap dalam
larutan garam, konsentrasi meningkat. Ex : Ixiosinogen dalam otot.
3.Glutelin : tak larut
dalam pelarut netral tapi tapi larut dalam asam atau basa encer. Ex : Histo
dalam Hb.
4. Plolamin/Gliadin :
larut dalam alcohol 70-80% dasn tak larut dalam air maupun alcohol absolut. Ex
: prolaamin dalam gandum.
5. Histon : Larut dalam air dasn tak larut dalam
ammonia encer. Ex : Hisron dalam Hb.
6. Protamin : protein paling sederhana dibanding
protein-protein lain, larut dalam air dan tak terkoagulasi oleh panas. Ex :
salmin dalam ikatan salmon.
2.6.
Reaksi-reaksi protein
a.Reaksi
Milon
Berguna untuk uji triptopan dalam protein
b.Reaksi
Biuret (uji ikatan peptida)
S + CUSO4 àwarna
berubah
c.Reaksi
xanto protein (untuk asam amino dengan inti aromatik)
S + HNO3à
kuning
d.Ninhidrin
--àprotein
yang punya COOH/NH2 bebas
e.Reaksi
Hopkin-cole
khas untuk asam aminotriptophan
2.7 Perbedaan
single helix dan double helix
Single helix
·
Nukleotida memiliki 1 (gugus fosfat + gugus gula
ribosa + gugus basa nitrogen)
·
Basa nitrogen : 1 purin : adenin dan guanin
2pirimidin :
sitosin dan urasil
Double helix
·
Memutar ke kanan
·
Kedua pita bersifat anti paralel
·
Basa nitrogen : purin (adenin dan guanin), pirimidin
(timin dan sitosin)
·
Gula pentosa : deoksiribosa (monosakarida yang terdiri
dari lima rantai karbon)
·
Fosfat (PO4) dihubungkan dengan gula menggunakan
ikatan fosfodiester.
2.8
Metabolisme dari Protein
Dalam
lambung asam klorida dan enzim pepsin memutuskan sekitar 10% ikatan amida dalam
protein menghasilkan polipeptida yang berbobot molekul sekitar 500 sampai
beberapa ribu. Kemudian dalam usus halus, peptidase Seperti tripsin dan kimotripsin (yang berasal
dari pankreas) memutuskan polipeptida menjadi fragmen-fragmen kecil.
Amilopeptidase dan karboksopeptidase kemudian beraksi pada fragmen tersebut dan
dihasilkan asam amino bebas yang dapat menembus dinding usus kealiran darah dan
diangkut keberbagai alat tubuh.Tiap asam amino mempunyai reaksi metabolik yang
khusus tetapi umumnya masing-masing diubah menjadi zat yang memasuki siklus
Krebs.
2.9
Pengertian Kodon
Kodon
(kode genetik)
adalah deret nukleotida pada mRNA
yang terdiri atas kombinasi tiga nukleotida berurutan yang menjadi
suatu asam amino tertentu sehingga
sering disebut sebagai kodon triplet. Asam amino yang disandikan misalnya
metionin oleh urutan nukleotida ATG (AUG pada RNA). Banyak asam amino yang
disandikan oleh lebih dari satu jenis kodon. Kodon berada pada molekul mRNA.
Penerjemahan mRNA menjadi protein dilakukan pada ruas penyandi yang diapit oleh
kodon awal (AUG) dan kodon akhir (UAA, UAG atau UGA), ruas ini
disebut gen.
Kodon pada molekul mRNA dapat menyandi asam-asam amino dengan bantuan
interpretasi kodon oleh tRNA.
Setiap tRNA membawa satu jenis asam amino sesuai dengan tiga urutan nukleotida
atau triplet yang disebut dengan antikodon
yang berada pada simpul antikodon tRNA.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Protein adalah senyawa
organik kompleks berbobot molekul tinggi
yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Proses pembentukan protein Proses pembentukan
protein terjadi melalui 2 proses utama, yaitu Transkripsi dan Translasi.
Struktur Asam amino terdiri atas satu atom C yang
mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen
(H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) sedangkan struktur Protein
terdiri atas struktur primer, struktur sekunder, struktur tertier dan struktur
kuartener. Manfaat Protein dan Asam amino dalam bidang farmasi
yaitu untuk penyakit kanker, protein rekombinan termasuk antibodi
Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus
amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2
pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH.
Asam nukleat merupakan suatu polimer yang memegang peranan penting dalam
kehidupan organisme. Fungsi dari
asam nukleat adalah menyimpan, mereplikasi dan mentranskripsi informasi
genetika, turut dalam metabolisme, penyimpan energi dan sebagai ko-enzim. Ada dua macam asam nukleat :
DNA (asam dioksiribonukleat) dan RNA (asam ribonukleat).
3.2
SARAN
Makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan pembaca tentang protein,asam amino dan asam nukleat. Jadi, penulis
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini lebih sempurna.
DAFTAR
ISI
Anonim,2000, Dasar-Dasar
Biokimia, UI-PRESS, Jakarta.
Poppy Kumala, 1998, Kamus
Kedokteran Dorland, ECG, Jakarta.
Robert K. Murray, et
all., 2002, Biokimia Harper, ECG, Jakarta.
Melindacare. 2012. Manfaat Protein Untuk
Tubuh. Pada link: http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=1746_Manfaat-Protein-Untuk-Tubuh-
Munthe, Fernando. 2013. Lemak dan Protein. Pada link: http://munthefernando9.blogspot.com/2013/03/makalah-kimia-lemak-dan-protein_8.html
Mulyani. 2010. Karbohidrat, Lemak, Protein. Pada Link: http://mulyani-mulmul.blogspot.com/2010/10/makalah-kimia-karbohidrat-lemak-protein.html
Retnowati, Priscilla. 2009. Seribu Pena Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Munthe, Fernando. 2013. Lemak dan Protein. Pada link: http://munthefernando9.blogspot.com/2013/03/makalah-kimia-lemak-dan-protein_8.html
Mulyani. 2010. Karbohidrat, Lemak, Protein. Pada Link: http://mulyani-mulmul.blogspot.com/2010/10/makalah-kimia-karbohidrat-lemak-protein.html
Retnowati, Priscilla. 2009. Seribu Pena Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga.
No comments:
Post a Comment